Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 17:18:18【Resep Pembaca】226 orang sudah membaca
PerkenalanWaffle gandum utuh diambil dari cengakan waffle. ANTARA/Shutterstock/pri.Jakarta (ANTARA) - Ahli giz

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si mengangakan mengonsumsi gluten bagi seseorang yang rentan alergi termasuk penderita celiac atau autoimun, berisiko mengalami kekurangan nutrisi tertentu akibat sistem pencernaan terganggu.
Menurut dokter lulusan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) itu kerusakan sistem pencernaan atau usus pada penderita celiac, konsumsi gluten berulang dapat merusak vili atau tonjolan halus di usus halus.
“Sehingga menghambat penyerapan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, kalsium, folat, dan lain-lain. Kerusakan ini bisa timbul perlahan dan menyebabkan malabsorpsi atau gangguan penyerapan kronis,” kata Lucy kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Lucy mengangakan beberapa risiko atau konsekuensi jika seseorang yang rentan terhadap gluten mengonsumsinya seperti mengalami anemia atau gangguan pertumbuhan.
“Karena usus rusak, penyerapan zat gizi terganggu, seseorang bisa mengalami defisiensi zat besi atau anemia, kekurangan vitamin, massa tubuh menurun, pada anak dapat terjadi pertumbuhan terhambat,” ujarnya.
Komplikasi sistemik atau organ lain juga menjadi risiko, misalnya osteoporosis karena gangguan penyerapan kalsium dan vitamin D, infertilitas, kerusakan saraf, kelelahan kronis, dan manifestasi ekstraintestinal lainnya.
Baca juga: Kenali gejala-gejala yang dapat muncul akibat alergi gluten
Risiko peradangan atau iritasi dan gejala akut, kata Lucy, bila reaksi segera muncul, bisa berupa nyeri perut, diare, kembung, mual, muntah, bahkan reaksi alergi (pada kasus alergi gandum).
“Kualitas hidup menurun, gejala berulang seperti kembung, nyeri, kelelahan, hingga gangguan mood, ‘brain fog’ (kesulitan konsentrasi), nyeri sendi, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” imbuh dia.
Dokter yang pernah sebagai evaluation specialistpada Tim TP2S Kantor Sekretariat Wakil Presiden (2019–2021) itu menjelaskan beberapa sumber umum makanan yang mengandung gluten, seperti gandum dan varietasnya yaitu tepung terigu, gandum utuh, spelt, kamut, farro.
Kemudian barley (jelai), produk tepung (roti, kue, biskuit, donat) yang menggunakan tepung gandum atau tepung campuran yang mengandung gluten, pasta yang berbahan gandum, sereal (jika menggunakan gandum, barley, malt).
“Penggunaan bersama (cross-contamination) ketika makanan bebas gluten tercemar tepung atau debu gluten dari alat dapur yang sama,” ujar dia.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Lebih lanjut, Lucy menambahkan gejala-gejala penting yang harus diwaspadai terutama bagi orang awam jika muncul setelah mengonsumsi makanan yang seharusnya bebas gluten seperti gejala pencernaan, yaitu nyeri atau kram perut kembung, diare atau sering buang air besar cair, konstipasi, mual atau muntah dan nafsu makan berkurang.
Sementara gejala umumnya seperti kelelahan berlebihan, sakit kepala atau migrain, nyeri sendi, otot, kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki, hingga ruam, gatal pada kulit, dermatitis.
Menurut Lucy, dalam kasus alergi gandum reaksi biasanya cepat, dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah konsumsi (termasuk gejala seperti gatal, pembengkakan, reaksi alergi akut.
Dalam kasus sensitivitas non-celiac, gejala sering muncul beberapa jam hingga satu atau dua hari kemudian setelah konsumsi gluten.
“Sebagai ilustrasi, gluten biasanya dikeluarkan dari tubuh dalam 1–2 hari, tapi efek dan gejala yang timbul dari paparan gluten bisa bertahan jauh lebih lama. Tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan pun tergantung pada reaksi yang timbul dalam tubuh setiap orang,” jelas dia.
Baca juga: DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
Baca juga: 7 manfaat tepung almond untuk kesehatan, bebas gluten!
Suka(2383)
Artikel Terkait
- Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"
 - Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
 - Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis
 - Pemprov Lampung efektifkan program nasional sejahterakan masyarakat
 - UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
 - Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
 - Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
 - Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
 - Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
 - Hari pangan dunia untuk Asta Cita
 
Resep Populer
Rekomendasi

Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji